Contoh Penerapan Pemilihan Material dan Pertimbangan Desain
Pertama-tama, desain suatu material yang baru dapat mempunyai
kombinasi sifat yang unik. Sebagai alternatif, desain dapat mempengaruhi pemilihan material baru yang mempunyai kombinasi sifat yang lebih baik untuk
aplikasi tertentu; pemilihan material tidak dapat dibuat tanpa pertimbangan
proses manufaktur yang diperlukan (contoh, forming,
pengelasan, dll), dimana juga dipertimbangkanan sifat dari material tersebut. Kesimpulannya, desain berarti pengembangan proses dari produksi suatu
material yang mempunyai sifat yang lebih baik. Dalam artikel ini akan diberikan
contoh pemilihan material dan pertimbangan desain pada automobile valve spring.
Automobile Valve Spring
Fungsi dasar dari pegas adalah untuk menyimpan energi mekanik
dimana dapat berdeformasi elastis (perubahan bentuk secara elastis) dan
kemudian mengganti energi mekanik tersebut dengan menjadi pegas
yang memendek. Pada gambar di bawah ini, pegas heliks digunakan di mattresses dan di pens
yang dapat ditarik masuk dan suspensi pegas pada mobil ini juga dibahas lebih
lanjut. Analisa tegangan akan dihitung pada tipe pegas ini, dan hasilnya akan
diaplikasikan ke katup pegas (valve spring) yang digunakan pada mesin mobil.
Pada Figure 22.6,
terdapat diagram skematik dari mesin automobile
dimana pegas tersebut dipresentasikan. Pegas ini bekerja pada katup masuk dan
keluar secara berurutan untuk membuka dan menutup selama mesin beroperasi.
Selanjutnya, selama mesin beroperasi dalam keadaan normal, pegas ini bekerja
pada temperatur kurang lebih 800C (1750F).
Yang dibutuhkan untuk pembuatan pegas adalah material ASTM
232 baja krom–vanadium, yang mempunyai komposisi 0.48–0.53 wt% C, 0.80–1.10 wt%
Cr, minimal 0.15 wt% V, dan sisanya unsur Fe. Kabel pegas ini biasanya melalui
proses cold drawn untuk menentukan diameter yang diinginkan; sebagai akibatnya,
kekuatan tariknya akan bertambang seiring dengan jumlah drawing (contoh, dengan pertambahan diameter). Untuk baja paduan
ini sudah diuji dan diverifikasi.
Desain pada pegas, termasuk shot peening, dapat optimal; bagaimanapun, kelayakannya harus diverifikasi dengan uji eksperimental. Prosedur pengujian ini relatif kompleks.
Opsi mendesain ulang dapat melibatkan hitungan persamaan untuk mengurangi tegangan geser pada pegas, dengan mengubah parameter pada Equations 22.13 and 22.17. Hal ini termasuk dengan (1) menambah diameter koil (D), dimana juga diharuskan untuk menambah diameter kabel (d), atau (2) menambah jumlah koil-koil (Nc).
Source : Introduction of Materials Science and Engineering by William D. Callister, Jr.
Opsi mendesain ulang dapat melibatkan hitungan persamaan untuk mengurangi tegangan geser pada pegas, dengan mengubah parameter pada Equations 22.13 and 22.17. Hal ini termasuk dengan (1) menambah diameter koil (D), dimana juga diharuskan untuk menambah diameter kabel (d), atau (2) menambah jumlah koil-koil (Nc).
Source : Introduction of Materials Science and Engineering by William D. Callister, Jr.
Post Comment