Pengertian Nilai Kekerasan Suatu Material
Kekerasan dapat diartikan sebagai nilai kemampuan material untuk menerima beban identasi atau penetrasi (penekanan). Dalam perkembangan industri, sifat mekanik material sebagai bahan baku menjadi konsen utama. Salah satunya adalah kekerasan
(Hardness). Kekerasan adalah salah satu sifat mekanik (mechanical properties) material. Kekerasan material merupakan sifat yang perlu diketahui untuk material yang dalam aplikasinya akan dikenai gaya gesek (frictional force). Hal
ini menjadi salah satu konsen bidang disiplin Ilmu Bahan atau Teknik Metalurgi (Metallurgy Engineering). Para insinyur metalurgi berlomba-lomba untuk menghasilkan produk material yang memiliki sifat mekanik yang bagus, salah satunya nilai kekerasan.
Alat Uji Kekerasan - Brinell Tester
Nilai kekerasan suatu material dalam suatu disiplin ilmu berbeda untuk kelompok disiplin ilmu yang lain. Dalam ilmu metalurgi nilai kekerasan adalah ketahanan
material terhadap penetrasi. Sementara itu untuk para
insinyur desain, nilai kekerasan diartikan sebagai nilai tegangan alir. Secara umum konsep-konsep mengenai nilai kekerasan yang berbeda tersebut dapat dikerucutkan pada satu mekanisme yaitu tegangan alir plastis
dari material yang diuji.
Untuk menguji kelayakan atau gambaran umum sifat mekanis suatu material, dilakukan berbagai pengujian, salah satunya uji keras. Meskipun uji keras hanya dilakukan pada suatu titik, hasilnya dianggap cukup valid untuk menilai kekuatas suatu material. Hasil pengujian dapat digunakan untuk mengklasifikasi golangan material, ulet (ductile) atau getas. Dalam dunia industri, uji keras memiliki banyak manfaat.
Manfaat uji keras dalam industri:
Manfaat uji keras dalam industri:
- Dapat menentukan tingkat kekerasan suatu produk yang digunakan dalam industri
- Dapat menentukan unsur dari logam untuk digunakan dalam pembuatan produk
- Memudahkan dalam pemliharaan bahan yang akan digunakan padaproses pemeliharaan
Nilai kekerasan suatu material dapat dipengaruhi oleh perlakuan panas (heat treatment) atau dingin terhadap material tersebut. Pengaruh perlakuan ini dapat
diketahui dengan suatu metode, salah satunya adalah uji keras.
Material yang telah mengalami pengerjaan dingin, pengerjaan panas, dan perlakuan panas, dapat diketahui gambaran perubahan kekuatannya,
dengan mengukur kekerasan permuakaan suatu
material. Oleh karena itu, dengan uji keras kontrol kualitas terhadap material dapat dilakukan secara lebih optimal.
Tidak ada komentar